A. Pengertian
Iman Kepada Rasul
Iman kepada rasul-rasul
Allah berarti mempercayai/mengimani bahhwa rasul Allah adalah seseorang yang
diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (wahyu) yang
diterimanya kepada ummatnya agar dijadikan pedoman hidup.
Sebagian ulama dan ummat Islam ada yang berpendapat
bahwa setiap rasul sudah pasti nabi, tetapi tidak setiap nabi pasti menjadi
rasul. Rasul adalah nabi yang ditugaskan
untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada ummat manusia. Adapun nabi,
tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada ummat manusia, ia bukan
rasul, tetapi hanya nabi.
Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT.
Allah-lah yang dengan “hak mutlaknya”
memilih seseorang menjadi rasul-Nya. Ciri-ciri seorang rasul, antara lain
seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang
sempurna, berjiwa ‘ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa),
dan berasal dari keturunan orang baik-baik.
B. Sifat-Sifat Wajib dan Sifat-Sifat
Mustahil Bagi Rasul
Sifat-sifat mulia yang wajib dimiliki para rasul itu
adalah :
1. Siddiq,
yang artinya benar atau jujur.
Mustahil para nabi
dan rasul itu memiliki sifat kidzib (dusta). Karena kalaulah para
nabi / rasul itu bersifat kidzib, tentu ajaran yang disampaikannya
penuh dengan kedustaan yang dapat menyesatkan dan menyengsarakan ummat manusia.
2. Amanah,
yang artinya jujur atau dapat dipercaya.
Mustahil para nabi
dan rasul itu bersifat khiyanat (penipu), karena kalaulah
para nabi dan rasul itu penipu, sudah tentu ummat yang dibimbingnya akan
menjadi penipu pula.
3. Tabligh,
artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib menyampaikan
risalah atau ajaran-ajaran Allah yang
diterimanya kepada ummat manusia agar
dijadikan pedoman hidup oleh mereka. Mustahil para nabi dan rasul bersifat kitman
atau menyembunyikan dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada
ummat manusia. Jika para nabi dan rasul bersifat kitman, tentu ummat
manusia tidak mempunyai pedoman hidup yang bersumber dari Allah, sehingga
mereka akan mengalami kehancuran dan kebinasaan.
4. Fathonah,
artinya cerdik cendikia.
Menurut akal sehat
para pimpinan ummat seperti para nabi dan rasul wajib bersifat fathonah
atau cerdik cendikia. Karena dengan sifat yang fathonah para nabi dan rasul
dapat berhujjah, berdialog, terutama dengan penentangnya. Oleh karena itu,
mustahil para nabi dan rasul itu bersifat “baladah” (bodoh).
C. Tugas Utama Diutusnya Rasul Ke Dunia
Adapun tugas utama yang harus dijalankan oleh para
rasul Allah, adalah :
1. Untuk
menegakkan kalimat tauhid (QS. Al Anbiya’ ; 25)
2. Untuk
mengajak manusia untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah (QS. An Nahl ; 36)
3. Untuk
membawa rahmat bagi seluruh alam (QS. Al Anbiya’ ; 107)
4. Untuk
memberikan kabar gembira dan peringatan kepada manusia (QS. Al An’am ; 48)
5. Untuk
mengajak ummat manusia pada kebenaran di jalan Allah (QS. Fathir ; 24)
6. Untuk
memberikan contoh yang baik untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar