Senin, 01 Oktober 2012

Iman Kepada Rasul-Rasul Allah


A.  Pengertian Iman Kepada Rasul

Iman kepada rasul-rasul  Allah berarti  mempercayai/mengimani  bahhwa rasul Allah adalah seseorang yang diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran Allah (wahyu) yang diterimanya kepada ummatnya agar dijadikan pedoman hidup.

Sebagian ulama dan ummat Islam ada yang berpendapat bahwa setiap rasul sudah pasti nabi, tetapi tidak setiap nabi pasti menjadi rasul.  Rasul adalah nabi yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu (ajaran Allah) kepada ummat manusia. Adapun nabi, tidak diberi tugas untuk menyampaikan wahyu kepada ummat manusia, ia bukan rasul, tetapi hanya nabi.

Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Allah-lah  yang dengan “hak mutlaknya” memilih seseorang menjadi rasul-Nya. Ciri-ciri seorang rasul, antara lain seorang laki-laki yang sehat jasmani dan rohaninya, mempunyai akal yang sempurna, berjiwa ‘ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa), dan berasal dari keturunan orang baik-baik.

B.   Sifat-Sifat Wajib dan Sifat-Sifat Mustahil Bagi Rasul

Sifat-sifat mulia yang wajib dimiliki para rasul itu adalah :

1.      Siddiq, yang artinya benar atau jujur.
Mustahil para nabi dan rasul itu memiliki sifat kidzib (dusta). Karena kalaulah para nabi / rasul itu bersifat kidzib, tentu ajaran yang disampaikannya penuh dengan kedustaan yang dapat menyesatkan dan menyengsarakan ummat manusia.

2.      Amanah, yang artinya jujur atau dapat dipercaya.
Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat khiyanat (penipu), karena kalaulah para nabi dan rasul itu penipu, sudah tentu ummat yang dibimbingnya akan menjadi penipu pula.

3.      Tabligh, artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib menyampaikan risalah atau ajaran-ajaran Allah  yang diterimanya kepada  ummat manusia agar dijadikan pedoman hidup oleh mereka. Mustahil para nabi dan rasul bersifat kitman atau menyembunyikan dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada ummat manusia. Jika para nabi dan rasul bersifat kitman, tentu ummat manusia tidak mempunyai pedoman hidup yang bersumber dari Allah, sehingga mereka akan mengalami kehancuran dan kebinasaan.

4.      Fathonah, artinya cerdik cendikia.
Menurut akal sehat para pimpinan ummat seperti para nabi dan rasul wajib bersifat fathonah atau cerdik cendikia. Karena dengan sifat yang fathonah para nabi dan rasul dapat berhujjah, berdialog, terutama dengan penentangnya. Oleh karena itu, mustahil para nabi dan rasul itu bersifat “baladah” (bodoh).

C.   Tugas Utama Diutusnya Rasul Ke Dunia
Adapun tugas utama yang harus dijalankan oleh para rasul Allah, adalah :

1.      Untuk menegakkan kalimat tauhid (QS. Al Anbiya’ ; 25)
2.      Untuk mengajak manusia untuk menyembah dan mengabdi kepada Allah (QS. An Nahl ; 36)
3.      Untuk membawa rahmat bagi seluruh alam (QS. Al Anbiya’ ; 107)
4.      Untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada manusia (QS. Al An’am ; 48)
5.      Untuk mengajak ummat manusia pada kebenaran di jalan Allah (QS. Fathir ; 24)
6.      Untuk memberikan contoh yang baik untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar